Rabu, 12 Agustus 2015

Setelah Menggugat Gintama, Badan Pengawas Tayangan Jepang Kembali Memprotes Anime Yang Diduga Terlalu Mesum

JOI - shimoneta maruko pripara dilaporkan badan pengawas (1)
Masih ingat mengenai kasus Gintama yang dikecam karena menampilkan adegan yang tidak pantas di slot anime sorenya? Kali ini, Badan Pengawas Tayangan Jepang kembali memprotes beberapa konten anime yang mereka anggap tidak pantas dan mesum. Walaupun judul animenya tidak dipublikasikan secara gamblang, namun deskripsi dari masing-masing anime sudah cukup menggambarkan anime apa yang dimaksud oleh Badan Pengawas tersebut.
Ada tiga anime yang dipermasalahkan, dan menurut deskripsinya, diduga anime-anime tersebut adalah Shimoneta, PriPara (Prism Paradise), dan Chibi Maruko-chan. Oke, mungkin Shimoneta sudah tidak diragukan lagi pasti dikecam oleh Badan Pengawas tersebut, namun bagaimana dengan Prism Parade dan Chibi Maruko-chan yang sepertinya tidak berbahaya? Berikut adalah penjelasannya.

JOI - shimoneta maruko pripara dilaporkan badan pengawas (2)                                                Orang ini pasti sumber segala masalahnya.

Sebuah komplain dari penonton anime tengah malam mengatakan walaupun suaranya dimodifikasi, ada sebuah dialog yang menggambarkan alat kelamin secara vulgar. Bahkan anime tersebut juga menggunakan gerakan tangan yang menyiratkan hubungan seksual. Komplain tersebut mengatakan anime ini sudah terlalu berlebihan karena bahkan anak-anak bisa menebak apa maksud ekspresi mesum dalam anime ini.
Namun menurut saya, memang sudah sepantasnya anime tersebut ditayangkan di malam hari supaya anak-anak tidak menontonnya. Bila orang tua membiarkan anaknya menonton anime tersebut di tengah malam, tentu itu di luar tanggung jawab saluran TVnya.
                                                
Komplain kedua memprotes mengenai anime yang endingnya memperlihatkan anak-anak kecil dalam balutan baju renang. Komplain tersebut mengatakan ending tersebut “tidak perlu” dalam anime anak-anak, “kurang dipikirkan matang-matang, serta sudah banyak ‘pemangsa anak-anak’ di luar sana.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar